Taipan Tesla Elon Musk menghadiri persidangan di Pengadilan Delaware pada Rabu , 16 November 2022 sebagai bab dari uji coba atas paket gajinya sekitar US$50 miliar selaku CEO raksasa mobil listrik tersebut.
Orang terkaya di dunia itu datang diam-diam dengan Tesla hitam yang diparkir di belakang gedung pengadilan, di tenda yang disiapkan untuk persidangan tersebut.
Beberapa menit kemudian, Musk terlihat hadir dengan mengenakan jas hitam dan dasi. Dia juga membisu-membisu melalui keamanan untuk memasuki ruang sidang.
Musk mulai bersaksi di pengadilan Delaware, lokasi yang sama di mana dia menghadapi somasi Twitter untuk memutuskan ia menyelesaikan pembelian platform sosial tersebut.
Pembelian Twitter senilai US$44 miliar sudah menempatkan miliarder Afrika Selatan itu di bawah pengawasan ketat setelah melaksanakan PHK besar-besaran, menakuti pengiklan, dan membuka platform untuk akun imitasi.
Kasus Tesla sama sekali tidak berafiliasi dengan gugatan Twitter. Kasus ini didasarkan pada unek-unek pemegang saham Richard Tornetta, yang menuduh Musk dan dewan direksi perusahaan gagal dalam peran mereka saat mereka mengesahkan rencana pembayaran.
Tornetta menuduh Musk mendikte persyaratannya terhadap eksekutif yang tidak cukup independen untuk menolak paket senilai sekitar US$51 miliar atau sekitar Rp796,72 triliun (US$1=Rp15.622,10) dengan harga saham gres-gres ini.
Pemegang saham Tesla menuduh Musk melaksanakan "pengayaan yang tidak dapat dibenarkan" dan meminta pembatalan program pembayaran yang menolong menyebabkan pengusaha itu orang terkaya di dunia.
Menurut pengajuan aturan, Musk mendapatkan setara dengan US$52,4 miliar dalam opsi saham Tesla selama 4,5 tahun setelah nyaris semua sasaran perusahaan terpenuhi.
Ketika rencana itu diadopsi, nilainya meraih US$56 miliar.
[Gambas:Video CNN]
Sidang non-juri tersebut dimulai semenjak Senin , 14 November 2022 dengan kesaksian dari Ira Ehrenpreis, kepala komite kompensasi dewan direksi Tesla, yang mengatakan sasaran yang ditetapkan "sangat ambisius dan susah".
Ehrenpreis berpendapat bahwa dewan ingin memacu Musk untuk konsentrasi pada Tesla pada ketika perusahaan masih berjuang untuk mendapatkan daya tarik.
Sidang akan berlangsung sampai Jumat , 18 November 2022 dan dipimpin Hakim Kathaleen McCormick, hakim yang sama yang memimpin perkara Twitter.
Tidak ada tenggat waktu untuk keputusannya yang bisa menyantap waktu berbulan-bulan.